Bengkulu, (1/2). Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Rabies merupakan penyakit yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan masyarakat Bengkulu. Penyakit PMK ini tenar dikalangan masyarakat dikarenakan penyebarannya yang cepat dan Rabies merupakan penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Melihat dampak penyakit ini, LPP Radio Republik Indonesia (RRI) Bengkulu melalui Program Bengkulu Pagi Ini mengangkat tema “Penuntasan Penyakit PMK dan Rabies” disiarannya dengan narasumber Drh. Syakarwi, MT dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) dan Drh. Hafli Hasibuan, MM dari Karantina Pertanian Bengkulu. Selain mengudara di saluran RRI, dialog ini juga disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube RRI Bengkulu

Sebagai pembicara dalam tema tersebut, Syakarwi mengungkapkan sudah banyak program-program yang telah dilaksanakan dalam menanggulangi penyakit tersebut. Selain menjalankan program yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, petugas-petugas peternakan baik itu dokter hewan, paramedik veteriner dan instansi lain yaitu POLRI dan TNI serta Karantina Pertanian juga turut serta kelapangan untuk melaksanakan program vaksinasi PMK.

Selain itu beliau mengintruksikan kepada jajarannya agar tidak memasukkan hewan ternak terjangkit PMK masuk ke wilayah Bengkulu. Begitu juga dengan rabies, sebanyak 15 ribu dosis telah habis disuntikkan kepada Hewan Penyebar Rabies yang ada di 10 Kabupaten/Kota di provinsi Bengkulu. "Dosis ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan pemotongan anggaran karena COVID-19," terang Syarkawi.

Sejalan dengan Disnakeswan, selain program tersebut Karantina Pertanian menekankan lebih pada peningkatkan pengawasan lalu lintas hewan ternak. Banyaknya penyebaran penyakit PMK dan 🙏 ini dicurigai masuk melalui jalur darat. Untuk itu pemeriksaan di pos pemeriksaan (checkpoint) harus digiatkan lagi.

Sebagai contoh, saat ini dilarangnya membawa ternak berkuku genap dan Hewan Penular Rabies (HPR) ke Pulau Enggano, sehingga Enggano bisa bebas Rabies dan PMK hingga saat ini. "Hal ini telah dilakukan dan akan selalu dilakukan Karantina Pertanian Bengkulu. Selain itu perlu ditingkatkan lagi sinergitas antar instansi dan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan wabah apa pun itu," ujar Hafli Hasibuan.

Sebagai penutup Syakarwi berpesan kepada masyarakat peternak dan pecinta hewan untuk lebih bijak dalam memelihara ternak ataupun hewan kesayangannya. Jangan hanya senang sesaat kemudian ternak/hewan kesayangan diterlantarkan, tidak peduli terhadap kesehatan sebagai salah satu contohnya.

Sedangkan Hafli Hasibuan Menyampaikan bagi masyarakat yang ingin melalulintaskan hewan ternak/kesayangannya, jangan ragu-ragu untuk melapor ke Karantina Pertanian. “Kami buka 24/7, dan melaksanakan pemeriksaan sesuai SOP yang berlaku”.

SobatQ mau jadi bagian upaya penuntasan PMK dan Rabies? Jangan ragu untuk selalu #PatuhKarantina

#BerantasPMKdanRabies
#LaporKarantina
#KarantinaPertanianBengkulu

 

 

 

 

BERITA TERKINI LAINNYA ==KLIK DISINI==                                                                                           

   

 

KEMBALI KE BERANDA ==KLIK DISINI==>